Kisah dua tahun dengan sepeda

gak terasa sudah dua tahun lewat gue menikmati hidup diatas kayuhan sepeda. sudah dua tahun pula merasakan lika liku kehidupan para penikmat sepeda. Menikmati sensasi kehidupan dalam setiap kayuhan sepeda. Tiap meter yang direngkuh makin menegaskan betapa berartinya hidup. 

Sudah lebih dari dua tahun pula telinga ini mendengar bisik-bisik seputaran kenikmatan bersepeda ini. Banyak orang yang bergunjing tentang sebab musabab gue yang bersepeda ini. Mulai dari pemikiran yang positif hingga yang negative. Mulai dari anasir baik hingga anasir jahat. Semuanya diterima dengan lapang dada. Gue anggap itu adalah bagian dari kehidupan yang memang harus dijalani. Namanya juga kehidupan. Ibarat naik sepeda, adakalanya menjalani trek mendatar, kadang mendaki dan terkadang menurun.

Sudah lebih dari dua tahun pula mata ini memandang mata-mata yang seakan takjub melihat sepeda. Seakan-akan sepeda merupakan benda yang begitu langka. Sepedanya aja langka gimana orangnya yaa? Mata-mata yang memandang dengan kagum memang membuat hati ini membuncah. Menikmati pandangan mata yang terus menatap ketika sepeda gue melintas merupakan kenikmatan yang tidak bisa tergantikan.

Sudah lebih dari dua tahun pula mata ini melihat tatapan sinis dari orang-orang yang mungkin kecewa dengan kenyataan: menikmati hidup di jalan raya dengan kemacetan. Tatapan orang-orang yang iri dengan keriangan yang gue tampilkan selama bersepeda. Tatapan orang-orang yang marah ketika gue komporin dengan denting bel sepeda. Sungguh, gue sangat menikmati ketika mata-mata itu mulai nanar ketika mendapati sepeda sebagai satu-satunya moda transportasi yang bisa berjalan dengan lancar diantara mobil-mobil yang dengan “sabar” mengantri waktu bergerak, tanpa kejelasan kapan akan berjalan.

Sudah lebih dari dua tahun ini sepeda menjadi bagian hidup gue. Menjadi keseharian yang tidak mudah dilepaskan. Menjadi kebiasan yang menyehatkan dan menyenangkan. Menjadi bagian dari bagaimana menikmati hidup. Menjadi bagian dari hidup, sekarang dan esok hari.
Selamat ulang tahun yang kedua!

Tentang bolank

pedagang batik, goweser, tax accountant
Pos ini dipublikasikan di Selingan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar